Minggu, 05 Oktober 2014

Tugas Kritik Arsitektur

DOSEN : RUSWANDI T

logo_gunadarma.jpg
 




















Disusun Oleh:
NAMA            : ERNA SETYA WIJAYANTI
NPM               : 2A313883 / 4TB02






SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS GUNADARMA
 2013



METODE KRITIK DESKRIPTIF
            Kritik Deskriptif yaitu mencatat fakta-fakta pengalaman seseorang terhadap bangunan atau kota dan Lebih bertujuan pada kenyataan bahwa jika kita tahu apa yang sesungguhnya suatu kejadian dan proses kejadiannya maka kita dapat lebih memahami makna bangunan serta Lebih dipahami sebagai sebuah landasan untuk memahami bangunan melalui berbagai unsur bentuk yang ditampilkannya agar Tidak dipandang sebagai bentuk to judge atau to interprete. Tetapi sekadar metode untuk melihat bangunan sebagaimana apa adanya dan apa yang terjadi di dalamnya.

Jenis Metode Kritik Deskriptif yaitu :
Depictive Criticism (Gambaran bangunan)
A.      Static Aspect (Secara Grafis)
Depictive criticism dalam aspek static memfokuskan perhatian pada elemen-elemen bentuk (form), bahan (materials) dan permukaan (texture).
Contoh cara menyusunannya yaitu dapat dilakukan melalui beberapa cara survey
antara lain : photografi, diagram, pengukuran dan deskripsi verbal (kata-kata).

B.      Dynamic Aspect (Secara Verbal)
Tidak seperti aspek statis, aspek dinamis depictive mencoba melihat bagaimana bangunan digunakan bukan dari apa bangunan di buat.
Contoh cara menyusunannya yaitu :
·       Bagaimana manusia bergerak melalui Ruang - ruang sebuah bangunan? ( bergerak melakukan aktifitas untuk mengamati diantara kantor dan ruang seminar serta ruang-ruang lainya)
·       Apa yang terjadi disana? ( Mengamati tentang isi ruangan tersebut dengan cara  menggambar, mencatat dan merekam )
·         Pengalaman apa yang telah dihasilkan dari sebuah lingkungan fisik? ( bentuk ruang)
·  Bagaimana bangunan dipengaruhi oleh kejadian-kejadian yang ada didalamnya dan disekitarnya? ( karena adanya aktifitas dari orang – orang yang di dalamnya)

Aspek dinamis mengkritisi bangunan melalui : Bagaimana manusia bergerak melalui ruang-ruang sebuah bangunan? Apa yang terjadi disana? Pengalaman apa yang telah dihasilkan dari sebuah lingkungan fisik?

C.       Process Aspect (Secara Prosedural)
Merupakan satu bentuk depictive criticism yang menginformasikan kepada kita tentang proses bagaimana sebab-sebab lingkungan fisik terjadi seperti itu.
• Biographical Criticism (Riwayat Hidup)
• Contextual Criticism ( Persitiwa)

METODE KRITIK BIOGRAFIS
Kritik Biografis yaitu kritik ini sebenarnya adalah kritik histories yang wilayahnya dipersempit yaitu khusus pada riwayat hidup pengarang beserta karyanya. Tugasnya adalah menentukan hubungan yang signifikan antara pengarang dan karyanya, asal-usul. Kekuatan yang mendorong atau tujuan konkrit karya tersebut.
Perhatian pada kehidupan pribadi sang artis atau arsitek dan perhatian yang terkait dengan kejadian-kejadian dalam kehidupannya dalam memproduksi karya atau bangunan.
Contohnya: Bagaimana pengaruh kesukaan Frank Lyod Fright waktu remaja pada permainan Froebel Bloks (permainan lipatan kertas) terhadap karyanya? Bagaimana pengaruh karier lain Le Corbusier sebagai seorang pelukis? Bagaimana pengaruh hubungan Eero Sarinen dengan ayahnya yang juga arsitek? Informasi seperti ini memberi kita kesempatan untuk lebih memahami dan menilai bangunan-bangunan yang dirancangnya.


METODE KRITIK KONSTEKTUAL
 Kritik Konstekstual yaitu merupakan jenis kritik yang terfokus pada teks/ naskah suatu karya sastra, agar pembaca lebih dekat dengan apa yang ditulis. Dengan berkembangnya masa, kritik ini ingin menunjukkan manakah karya yang benar-benar asli dari beberapa versi karya sastra yang mungkin muncul

Hal yang harus diketahui dalam Kritik Konstekstual yaitu:
·         Ekonomi pada saat bangunan di desain.
·     Tekanan-tekanan apakah yang diterima sang arsitek atau klien pada saat bangunan akan dan sedang dibangun ( Pembiayaan atau dana untuk pada masa pembangunan)

METODE KRITIK IMPRESSIONISTIK
Kritik Impresionistik Yaitu kritik sastra yang muncul sebagai produksi dari aliran individualisme romantik dan kesadaran akan diri yang lebih modern. Kritik ini menghubungkan pengalaman si penulis dengan karyanya. Sebaiknya, seorang kritikus mempunyai gaya yang bisa membuat hati pembaca terpikat dalam kedudukannya sebagai pembimbing juga penghubung antara pembaca dan karya sastra. Kritik sastra yang berusaha menggambarkan dengan kata-kata sifat-sifat yang terasa dalam bagian-bagian khusus atau dalam sebuah karya sastra dan menyatakan tanggapan – tanggapan (Abarms  1981:36)
Macam -  macam bentuk Kritik Impresionistik
·         Verbal Discourse : Narasi verbal puisi atau prosa
·         Caligramme : Paduan kata membentuk silhouette
·         Painting : Lukisan
·         Photo image : Imagi foto
·         Modification of Building : Modifikasi bangunan
·         Cartoon : Focus pada bagian bangunan sebagai lelucon

Dalam Narasi Verbal untuk metode Kritik Impresionistik yaitu menggunakan ruang sebagai media berkarya contohnya seperti :
·         Modifikasi Bangunan
·         Foto tentang Bangunan

·         Gambar Kartun
·         Caliagram yang berbentuk tentang arti simbol bangunan
Kritik Impresionistik juga dapat mengunggah imajinasi agar lebih bermakna dan unik yaitu dengan cara Menuangkan imajinasi tentang fakta pada si Penggambar ke sebuah gambaran atau lukisan agar lebih bermakna sebagai media penyambung antara si Penggambar dan si Kritikus, untuk sebuah pengamatan dengan cara menduga-duga agar lebih dari sekedar bangunan fisik atau Nyata. Sedangkan untuk pengamat media karya seni sebaliknya membuat kompleks yang sebelumnya tampak sederhana sehingga menjadi lebih terlihat dan mudah diingat.
Metode Ilmu Kritik Impresionistik dalam bidang Arsitektur juga tidak nampak berkaitan karena makna Impresionistik luas dan masuk dalam wilayah ilmu bidang lain. Maka itu disimpulkan Kritik Impresionistik dalam Arsitek tidak tampak secara lansung untuk Pesan perbaikan maupun Hakikat Asitektur sehinga menghasilkan interprestasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar