DOSEN
: RUSWANDI T
Disusun Oleh:
NAMA :
ERNA SETYA WIJAYANTI
NPM : 2A313883 / 4TB02
SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013
METODE
KRITIK DESKRIPTIF
Kritik Deskriptif yaitu mencatat
fakta-fakta pengalaman seseorang terhadap bangunan atau kota dan Lebih
bertujuan pada kenyataan bahwa jika kita tahu apa yang sesungguhnya suatu
kejadian dan proses kejadiannya maka kita dapat lebih memahami makna bangunan
serta Lebih dipahami sebagai sebuah landasan untuk memahami bangunan melalui
berbagai unsur bentuk yang ditampilkannya agar Tidak dipandang sebagai bentuk to
judge atau to interprete. Tetapi sekadar metode untuk
melihat bangunan sebagaimana apa adanya dan apa yang terjadi di dalamnya.
Jenis Metode Kritik
Deskriptif yaitu :
Depictive Criticism (Gambaran bangunan)
A. Static Aspect (Secara
Grafis)
Depictive criticism dalam aspek static memfokuskan
perhatian pada elemen-elemen bentuk (form), bahan (materials) dan permukaan
(texture).
Contoh cara menyusunannya yaitu dapat
dilakukan melalui beberapa cara survey
antara lain : photografi, diagram, pengukuran
dan deskripsi verbal (kata-kata).
B. Dynamic Aspect (Secara Verbal)
Tidak seperti aspek statis, aspek dinamis depictive
mencoba melihat bagaimana bangunan digunakan bukan dari apa bangunan di buat.
Contoh cara menyusunannya yaitu :
· Bagaimana manusia bergerak melalui Ruang - ruang sebuah
bangunan? ( bergerak melakukan aktifitas untuk mengamati diantara kantor dan ruang
seminar serta ruang-ruang lainya)
· Apa yang terjadi disana? ( Mengamati tentang isi ruangan
tersebut dengan cara menggambar,
mencatat dan merekam )
·
Pengalaman apa yang telah dihasilkan dari sebuah
lingkungan fisik? ( bentuk ruang)
· Bagaimana bangunan dipengaruhi oleh kejadian-kejadian
yang ada didalamnya dan disekitarnya? ( karena adanya aktifitas dari orang –
orang yang di dalamnya)
Aspek dinamis mengkritisi
bangunan melalui : Bagaimana manusia bergerak melalui ruang-ruang sebuah bangunan? Apa yang
terjadi disana? Pengalaman apa yang telah dihasilkan dari sebuah lingkungan
fisik?
C. Process Aspect (Secara Prosedural)
Merupakan satu bentuk depictive criticism yang
menginformasikan kepada kita tentang proses bagaimana sebab-sebab lingkungan
fisik terjadi seperti itu.
• Biographical Criticism (Riwayat Hidup)
• Contextual Criticism ( Persitiwa)
METODE
KRITIK BIOGRAFIS
Kritik
Biografis yaitu kritik ini sebenarnya adalah
kritik histories yang wilayahnya dipersempit yaitu khusus pada riwayat hidup
pengarang beserta karyanya. Tugasnya adalah menentukan hubungan yang signifikan
antara pengarang dan karyanya, asal-usul. Kekuatan yang mendorong atau tujuan
konkrit karya tersebut.
Perhatian
pada kehidupan pribadi sang artis atau arsitek dan perhatian yang terkait
dengan kejadian-kejadian dalam kehidupannya dalam memproduksi karya atau
bangunan.
Contohnya:
Bagaimana pengaruh kesukaan Frank Lyod Fright waktu remaja pada permainan
Froebel Bloks (permainan lipatan kertas) terhadap karyanya? Bagaimana pengaruh
karier lain Le Corbusier sebagai seorang pelukis? Bagaimana pengaruh hubungan
Eero Sarinen dengan ayahnya yang juga arsitek? Informasi seperti ini memberi
kita kesempatan untuk lebih memahami dan menilai bangunan-bangunan yang
dirancangnya.
METODE
KRITIK KONSTEKTUAL
Kritik Konstekstual yaitu merupakan jenis kritik yang terfokus pada
teks/ naskah suatu karya sastra, agar pembaca lebih dekat dengan apa yang
ditulis. Dengan berkembangnya masa, kritik ini ingin menunjukkan manakah karya
yang benar-benar asli dari beberapa versi karya sastra yang mungkin muncul
Hal yang
harus diketahui dalam Kritik Konstekstual yaitu:
·
Ekonomi pada saat bangunan di desain.
· Tekanan-tekanan
apakah yang diterima sang arsitek atau klien pada saat bangunan akan dan sedang
dibangun ( Pembiayaan atau dana untuk pada masa pembangunan)
METODE
KRITIK IMPRESSIONISTIK
Kritik Impresionistik Yaitu kritik sastra yang
muncul sebagai produksi dari aliran individualisme romantik dan kesadaran akan
diri yang lebih modern. Kritik ini menghubungkan pengalaman si penulis dengan
karyanya. Sebaiknya, seorang kritikus mempunyai gaya yang bisa membuat hati
pembaca terpikat dalam kedudukannya sebagai pembimbing juga penghubung antara
pembaca dan karya sastra. Kritik sastra yang berusaha menggambarkan dengan kata-kata
sifat-sifat yang terasa dalam bagian-bagian khusus atau dalam sebuah karya
sastra dan menyatakan tanggapan – tanggapan (Abarms 1981:36)
Macam - macam bentuk Kritik Impresionistik
·
Verbal
Discourse :
Narasi verbal puisi atau prosa
·
Caligramme : Paduan kata
membentuk silhouette
·
Painting : Lukisan
·
Photo image : Imagi foto
·
Modification
of Building : Modifikasi bangunan
·
Cartoon : Focus pada
bagian bangunan sebagai lelucon
Dalam Narasi Verbal untuk metode Kritik
Impresionistik yaitu menggunakan
ruang sebagai media berkarya contohnya seperti :
·
Modifikasi Bangunan
·
Foto tentang Bangunan
·
Gambar Kartun
·
Caliagram yang berbentuk tentang arti simbol bangunan
Kritik Impresionistik juga dapat mengunggah imajinasi agar lebih
bermakna dan unik yaitu dengan cara Menuangkan imajinasi tentang fakta pada si
Penggambar ke sebuah gambaran atau lukisan agar lebih bermakna sebagai media penyambung
antara si Penggambar dan si Kritikus, untuk sebuah pengamatan dengan cara
menduga-duga agar lebih dari sekedar bangunan fisik atau Nyata. Sedangkan untuk
pengamat media karya seni sebaliknya membuat kompleks yang sebelumnya tampak sederhana
sehingga menjadi lebih terlihat dan mudah diingat.
Metode Ilmu Kritik Impresionistik dalam bidang Arsitektur
juga tidak nampak berkaitan karena makna Impresionistik luas dan masuk dalam
wilayah ilmu bidang lain. Maka itu disimpulkan Kritik Impresionistik dalam
Arsitek tidak tampak secara lansung untuk Pesan perbaikan maupun Hakikat
Asitektur sehinga menghasilkan interprestasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar